hover animation preload

Installasi Redundant Server dengan Round Robin DNS di Ubuntu REDUNDANT SERVER
by Student.Deyyi in



Dalam lingkungan layanan internet , kemampuan layanan sebuah server dalam melayani permintaan dari client haruslah lebih diperhatikan dan di prioritaskan, apalagi kalau layanan itu adalah termasuk layanan yang cukup populer seperti portal berita atau layanan umum lainya seperti internet banking .
Ketika server bekerja secara stand-alone , maka bisa dibayangkan betapa beban kerja dari mesin tersebut sangat tinggi sehingga kemungkinan down time semakin besar . Salah satu solusi yang bagus adalah dengan membagi beban kerja server tersebut kepada server-server lain , sehingga ketika server yang satu down maka layanan masih bisa diberikandan beban server semakin ringan tentunya . Teknologi yang dimaksud disebut sebagai Cluster Technology .
Kalau dilihat dari sisi client, beberapa server yang menjalankan service yang identik tersebut dianggap sebagai satu kesatuan . Maka diperlukan sebuah mesin khusus yang mendistribusikan setiap permintaan client ke server yang sebenarnya, mesin tersebut disebut sebagai Load Balancer .
DNS LOAD BALANCING
DNS load Balancer merupakan sebuah solusi dengan menggunakan layanan DNS untuk menjaga beban pada jaringan di konteks ini load balancer diartikan sebagai sebagai kemamapuan untuk menggunakan layanan DNS untuk membagi beban diantara dua atau lebih server yang mempunyai layanan yang sama . Umumnya layanan yang paling sering digunakan adalah :

• Mail server
• FTP server , WEB Server
• Round Robin DNS

Maka dengan adanya Round-Robin DNS , kerja dari server akan lebih seimbang dan tidak membebani jaringan yang dikelola , dan juga dengan adanya Round-Robin DNS , frekuensi matinya server yang ada di suatu jaringan dapat diminimalisir karena setiap server mempunyai backupnya masing-masing .
REQUIREMENTS

• Seperangkat PC
• PHP5 , APACHE2 , PHPMYADMIN , BIND9 , IPVSADM
• Secangkir teh hangat

LANGKAH INSTALASI
• Di dalam project saya , saya menggunakan topologi di bawah ini :

Topologi
Alamat DNS server 1 : 10.10.10.2 /26
Alamat DNS server 2 : 10.10.10.3 /26
Alamat DNS server 3 : 10.10.10.4 /26

Alamat Balancer : eth0 =10.10.10.1 /26 eth1 = 123.123.123.1 /24

• Siapkan 4 perangkat PC yang akan kita jadikan server ( DNS Server )
• Siapakan OS yang akan kita gunakan ( Debian , Ubuntu 8.10 )
• Siapkan paket yang dibutuhkan untuk server dan juga balancer ( bind9 , ipvsadm )
• Install OS ke PC yang telah disiapkan , Debian Base untuk DNS server , sedangkan Ubuntu untuk balancer , sekaligus PC Router
• Setelah installasi OS telah selesai , maka install paket yang diperlukan
• Konfigurasi DNS dan juga Balancer di setiap pc
• Test Server

KONFIGURASI BALANCER
• Masuk ke konsole sebagai super user

• Setting IP Address di kedua interface
eth0 : 10.10.10.1 / 26
eth1 : 123.123.123.1 / 24


• Install paket ipvsadm
# apt-get install ipvsadm


• Konfigurasi ipvsadm
# ipvsadm -A -t 123.123.123.1:53 -s rr
# ipvsadm -a -t 123.123.123.1:53 -r 10.10.10.2 -g -w 1
# ipvsadm -a -t 123.123.123.1:53 -r 10.10.10.3 -g -w 1
# ipvsadm -a -t 123.123.123.1:53 -r 10.10.10.4 -g -w 1
# ipvsadm-save

Setelah di save maka balancer telah siap digunakan , balancer ini akan melakukan tugasnya untuk membagi-bagi tugas dari setiap server yang didaftarkan

• Setting IP Forwarding
# nano /proc/sys/net/ipv4/ip_forward


Ubah angka 0 menjadi angka 1 , save file
Konfigurasi IP_Forward digunakan untuk memforwardkan alamat IP 10.10.10.0 / 26 agar bisa diakses oleh oleh pengguna server

KONFIGURASI DNS SERVER

• Masuk ke konsole sebagai super user
• Setting IP Address
DNS 1 : 10.10.10.1 / 26 gateway : 123.123.123.1 ( Primary )
DNS 2 : 10.10.10.2 / 26 gateway : 123.123.123.1 ( Backup )
DNS 2 : 10.10.10.3 / 26 gateway : 123.123.123.1 ( Backup )
DNS 2 : 10.10.10.4 / 26 gateway : 123.123.123.1 (Backup )


• Install packet bind9
# apt-get install bind9


• Edit file knfigurasi Bind
# nano /etc/bind/named.conf


• Tambahkan script di bawah ini
zone “batman.net” {
type master;
file “/etc/bind/for”;
};
zone “10.10.10.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/rev”;
};
Save file


• Copy file db.local dan rubah nama filenya menjadi for
# cp /etc/bind/db.local for


• Copy file db.127 dan rubah nam filenya menjadi rev
# cp /etc/bind/db.127 rev

• Edit file for dan tambahkan script berikut ini

@ 10 IN A 10.10.10.1
@ 10 IN A 10.10.10.2
@ 10 IN A 10.10.10.3
@ 10 IN A 10.10.10.4
@ 10 IN NS batman.net

• Edit file rev dan tambahkan script berikut ini

1 10 IN PTR batman.net
2 10 IN PTR batman.net
3 10 IN PTR batman.net
4 10 IN PTR batman.net


• Save file dan restart service bind9
# /etc/init.d/bind9 restart


• Edit file /etc/resolv.conf , masukkan script dibwah ini
nameserver 10.10.10.1
nameserver 10.10.10.2
nameserver 10.10.10.2
nameserver 10.10.10.2


• Lakukan langkah ini disetiap DNS server
• Setelah semua langkah kerja telah diselesaikan maka test Round Robin DNS dengan cara

Lakukan 3 x ICMP request ( ping ) ke www.batman.net , maka hasil yang tampak akan seperti ini :

ping ke – 1 :
ping www.batman.net ( 172.16.16.27 ) 58 ( 64 ) bytes of data
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.27 )
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.27 )
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.27 )


ping ke – 2 :
ping www.batman.net ( 172.16.16.30 ) 58 ( 64 ) bytes of data
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.30 )
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.30 )
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.30 )


ping ke – 3 :
ping www.batman.net ( 172.16.16.25 ) 58 ( 64 ) bytes of data
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.25 )
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.25 )
64 bytes from www.batman.net( 172.16.16.25 )

dapat dilihat pada saat kita melakukan ping ( ICMP request ) ke domain www.batman.net ip dari domain berubah – ubah secara otomatis dan simultan , jika anda telah mendapatkan hasil seperti ini maka konfigurasi balancer anda telah berhasil .
Untuk melakukan redundant server-nya anda coba buat halaman index yang berbeda di setiap DNS SERVER , lalu coba akseswww.batman.net , maka hasil akan berbeda – beda karena balancer membagi tugas ke semua SERVER secara simultan , dengan demikian frekuensi matinya sebuah server dapat diminimalisir .
Sekian dan terima kasih

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini